Wednesday, August 26, 2009

TIADA MANUSIA YANG SEMPURNA IMANNYA

Tiada manusia yang sempurna, karena setiap orang mempunyai
kelemahan. Seseorang yang beriman, tentu mempunyai kesalahan
dan memiliki sifat buruk yang sukar dihilangkan. Tiada orang
Mukmin yang murni atau sempurna.

Pandangan orang jarang ditujukan pada hal-hal yang berada di
pertengahan antara dua hal yang berdekatan. Bagi seseorang
sesuatu itu warnanya putih saja, sebagian yang lain hitam
saja, mereka lupa adanya warna yang lain, tidak putih dan
tidak pula hitam.

Nabi saw. pernah bersabda kepada Abu Dzar r.a., beliau
bersabda, "Engkau seorang yang masih ada padamu sifat
Jahiliyah." Abu Dzar adalah seorang sahabat yang utama,
termasuk dari orang-orang pertama yang beriman dan berjihad,
akan tetapi masih ada kekurangannya.

Juga didalam Shahih Bukhari diterangkan oleh Nabi saw.:

"Barangsiapa yang meninggal bukan karena melakukan jihad dan
tidak dirasakannya (tidak ingin) dalam jiwanya maksud akan
berjihad, maka dia mati dalam keadaan sedikit ada nifaknya."

Abdullah bin Mubarak meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib
r.a. yang mengatakan sebagai berikut:

"Seorang Mukmin itu permulaannya tampak sedikit putih dalam
kalbunya; setiap kali iman bertambah, maka bertambah
putihlah kalbu itu. Begitu seterusnya, hingga kalbunya
menjadi putih semua.

Begitu juga kemunafikan, pertama ada tanda-tanda hitam dalam
kalbunya; dan setiap melakukan kemunafikan, maka bertambah
pula hitamnya, sampai hatinya menjadi hitam semua.

Demi Allah, jika dibuka hati seorang Mukmin, maka tentu
tampak putih sekali; dan jika dibuka hati orang kafir, maka
tentu tampak hitam sekali."

Ini berarti seseorang tidak dapat sekaligus menjadi sempurna
imannya atau menjadi munafik, tetapi kedua hal itu bertahap,
yakni sedikit demi sedikit.

No comments:

Post a Comment